Aku pun mengancamnya untuk tidak melawan, ku lepaskan semua ikatannya dan langsung menghajarkan pukulan tepat di perutnya agar ia tak bergerak. Dalam perjalanan aku malah mengajak Mamat ke sebuah cafe remang-remang, aku mau merilekskan pikiranku dulu.“DASAR CEWEK MATREEEE!!!!….” teriakku di bawah pengaruh alkohol. Bokep “Hoaakkkzsz…” gadis itu hampir muntah terkena bogem mentahku. Maka aku minta Mamat mencari info lagi, dan tidak sia-sia, besok Rianti akan berangkat jam empat sore ke kuliah. ‘Tok tok tok…’ suara ketukan pintu. Pelan-pelan dia melepaskan kancing baju tidurnya, tubuhnya putih sekali, sepertinya lebih indah dari Rianti. Mamat yang pengertian akan keadaan ku akan membantuku mencari informasi, karena aku yakin kalau aku ke sana, ibunya tidak akan memperbolehkanku bertemu Rianti.Mamat pun mendapatkan informasi yang lebih lanjut, keluarga Rianti dari orang berada, mereka tidak mau Rianti berhubungan dengan aku yang dari kalangan orang susah. Susunya telah kemerahan akibat ciumanku, cupangan, gigitan, juga cubitan jariku. Namun motor itu sudah di-oprek Mamat, sehingga sangat mendukung
