Satu Ranjang, Rahasia Mesra Bersama Sahabat Terseksi Ibu Tiriku

“Ya ampun, Ton, kamu mau lagi?” tanyanya. Bokepindo Aduhh mak! desisku. Srettt… aduh enak rasanya ketika kutarik. Batang penisku makin berdenyut-denyut.Dengan langkah pelan ibu mendekati aku, ia tersenyum melihat aku gemetaran.Aku makin menggigil ketika tangan kanan ibu menyelusup masuk ke celana pendekku. Entah, setan mana yang merasuki aku, malam itu kontolku memang tegang alias ngaceng melihat daster tipis yang dipakai ibuku tersingkap.Hatiku sudah dag-dig-dug antara mau menyetubuhinya atau tidak. Shhhhh, nikmatttt! Adduuuuuhhh kataku sambil mempercepat gerakan penisku. Ketika ibu makin mempercepat kocokkannya, aku tak tahan lagi, aku segera bangun memeluk tubuh ibu dari belakang, kuremas buah dadanya, sementara batang penisku terus mengalami kocokan-kocokan dari vagina ibu. Buah dada ibu yang besar itu ikut bergoyang-goyang seirama dengan sodokan kemaluanku. “Lho. “Ibu tidak marah?” kataku seolah tidak percaya.“Apa boleh buat, daripada kamu ke pelacur,” katanya.. Kini tangannya bertumpu pada dadaku, dan dia mulai memutar-mutar pantatnya seolah gerakan seorang penyanyi dangdut. Biasanya tiap bulan ibuku datang ke Surabaya untuk

Satu Ranjang, Rahasia Mesra Bersama Sahabat Terseksi Ibu Tiriku

Related videos