Sita berdiri disana hanya dengan berbalutkan handuk hijau yang sangat tipis dan minim. Bokepindo Kubersihkan sisa-sisa spermanya yang masih menetes-netes dengan menjilatinya lembut. Aku meraih benda keriput itu dan mengelus-elusnya pelan. Kini Sita yang mengulum batang penis suaminya sedangkan aku mencumbu bibir dan dada bang Irul. Sungguh pemandangan yang sangat eksotis dan membangkitkan gairah. Kubangun dan kurancang rumah ini pelan-pelan, sejak kita belum menikah dulu. ”Itung-itung sebagai bukti kalau aku bisa hamil.”Sita tertawa.”Okelah kalau begitu. Oke, In?” tanya Sita sebelum menutup teleponnya. Sejenak dia tampak menelan ludah memandangi vaginaku yang terlihat begitu indah dan mempesona. Bercinta dengan laki-laki itu memang tidak pernah mengecewakan.Aku yang tidak mau cuma jadi penonton, mulai meraba-raba tubuh mulus Sita. ”Jadi ini yang selama ini mas sembunyikan?” tanyaku kelu memandangi foto-foto sebuah rumah mungil berlantai 2 yang sangat indah.Suamiku mengangguk.”Aku sengaja ingin memberi kejutan untukmu, sayang.
