Kelelahan sudah merasuk ke dalam tulang sumsumku. Bokepindo “Tidak apa-apa. Lalu aku terbang ke alam fantasi. Bibirku bergerak sendiri meraih bibirnya. Jangan bergerak. “Baiklah,” ucapnya, “ke sini. Kedua buah dadanya terlihat menyembul dari balik bra krem yang ia kenakan. Sedikit gusar aku melangkah mendekatinya, lalu menarik sebelah pahanya. Beberapa jam yang lalu aku masih melihat tawa di wajahnya, senyumnya. Batang kemaluanku melemas dengan sendirinya. “Kamu marah?” kudengar ia bertanya. Maaf kalau membuatmu tersinggung. Ketika kuhampiri, ia tersenyum padaku. Ia mengerang lagi. Air dingin membuatku terasa lebih segar. Sedikit gusar aku melangkah mendekatinya, lalu menarik sebelah pahanya. “Berdiri,” ia berbisik di telingaku. Ia mengulurkan tangannya, berusaha mendorong perutku.
