Semuanya menggiurkan.“Yang mana, Mas?” tanya pengawalku Si Serba Besar ini. Tak apalah, ini kan kedatangan pertama, hitung-hitung “belajar”. Bokep Oohh… cukuplah stimulasi ini, supaya Aku bisa menikmati “service” Yeni lainnya. “Iya dong, Kalau ada kesempatan lagi saya ke sini dan pilih kamu lagi.”
“Ah engga usah basa-basi, pasti Mas pengin coba yang lain kan?’
Lagi-lagi, tahu aja loe! Nilai plusnya lagi: berambut panjang lurus sepinggang. Dadanya? Aku mengamati dadanya sambil tegang. Berpengalaman dia rupanya. Sayangnya, buah dadanya tak begitu “menjanjikan”. “Silakan pilih,” katanya sambil menutup kaca nako itu. Hanya dia satu-satunya yang pake gaun menutupi dada tapi membuka kedua bahunya. Hi hi… Udah, mas tiduran deh, entar Yeni pijat dulu.”
Aku merebahkan tubuhku ke kasur, terlentang. Lalu menyambar handuk dan ke kamar mandi. “Yuk, cuci dulu Mas,” Yeni menghilangkan minyak di dada, perut dan penisku dengan sabun. Jembut lebatnya menutupi seluruh permukaan kewanitaannya. “Kalo mereka service-nya sama gak?” tanyaku.
>