Tak ada maksud apa-apa. Nonton video bokep “Nikmati saja mbak, lepasin juga dong celananya”. Denok duduk di sofa sambil menatap dengan tatapan kosong lagi. Jadi konak diriku. “Isepin dong!”, kataku. “Dulu waktu kecil sih lucu, setelah gedhe aden jadi nakal, suka keluyuran kemana-mana, padahal kalau baik Denok pasti suka”. “aaahh…ahh…ahh…ahhh..oowwcc…ooucchh… aww. Aku koq jadi gemes dengan pembokatku ini. Penisku sudah on dari tadi sebenarnya. Mbak Ratih lalu berdiri dan menurunkan celana pendeknya, hingga tampaklah olehku CD-nya. “Capek dik”, katanya. OOuuuwwww,….mau keluar nih……
“Kalau sesuatu keluar, telan ya”, kataku. Dadanya membuat penisku makin keras mengacung. Ia mungkin mengira ini cuma permainan anak kecil yang harus ia turuti. ouuuggghh….nikmat. “Jangan hiraukan suara lain selain suaraku”, kataku. Aku lalu mendorong pinggulku, penisku perlahan masuk. Penisku mengeras lagi, dan aku tanpa pikir panjang langsung masukkan ke vaginanya dari belakang. Lama aku berpikir tentang tindakanku ini. Ia taruh pensilnya dan menatap ke depan dengan pandangan kosong.
>