Kehadiranku di keluarga baru itu, tentu sangat mengganggu privasi mereka. Bokepindo Pahanya dinaikkan di pundakku. Sama sekali tidak terlihat galak dan judesnya. Masih sakit, Mbak? Atau di karpet juga bisa. Kulihat dapur berantakan. Pantatnya yang besar dan putih itu terpampang di hadapanku,Semprot, Kun.! Kamu kok lama sekali di rumah Mas Yanto. Setelah kulap dengan handuk seluruh tubuhnya, aku kenakan daster yang bersih. Tak terasa sudah dua bulan aku ikut Mas Pras. Kulihat cairan bening mengalir. Sama sekali tidak terlihat galak dan judesnya. Sudah belum? Mbak Narsih terus member pengarahan. Telapak tangan melepuh, membuat dia menyadari bahwa saat itu, aku diperlukan, selama Mas Pras belum pulang. Kusangga payudaranya naik, lalu sedikit kuremas dan kupijit. Cepat kupetik papaya di depan rumah ( padahal itu milik Lik Yanto, tetangga) kubelah pakai pisau.
