Lalu ia membuka pahanya agak lebar, terlihat samar-samar olehku kemaluannya sudah mulai lembab dan agak basah. Yang pacaran, ya pacaran. Bokepvip Jangan didiemin aja.”“Gimana caranya?” Tanyanya polos.“Kamu selingkuh juga.” Jawabku asal-asalan.“Bener?”“Iya. Yang pacaran, ya pacaran. Tadi ikut-ikutan teman-temannya saja. Setelah pagi, baru aku mengantarnya pulang. Diana tak sadar, dia memejamkan mata, menikmati asap rokok yang mengepul dan keluar melalui jendela yang terbuka. Aku arahkan mulutku ke lehernya, ke pundaknya, lalu turun ke buah dadanya yang indah, besar, montok, kencang, dengan puting yang memerah. Saat hendak merebahkannya, setir mobil menghalang gerakan kami. Sampai setengah jam kami hanya berdiam. “sshh…, sshh…”Lidahnya terkadang keluar sedikit membasahi bibirnya yang sensual. Celana dalamnya yang berwarna hitam, menerawangkan bulu-bulu halus yang ada di situ. Hangat.“Bolehlah.” Kataku, setelah berpikir kalau besok aku tidak harus pagi-pagi ke kantor.
